KATABOLISME
Katabolisme Karbohidrat adalah
pemecahan molekul karbohidrat menjadi unit-unit yang lebih kecil. Katabolisme
karbihodrat meliputi proses pemecahan polisakarida menjadi monosakarida dan
pemakaian glukosa (monosakarida) dalam proses respirasi untuk mengghasilkan
energi dalam bentuk ATP (Adenosine Tripospat). ATP inilah yang digunakan oleh
seluruh makhluk hidup untuk melakukan aktivitas kehidupan.
A. Pemecahan Polisakarida menjadi Monosakarida
Proses pemecahan polisakarida
(pati) maupun disakarida menjadi monosakarida (gula sederhana) seperti glukosa
galaktosa dan fruktosa terjadi di sepanjang
saluran pencernaan dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Ketika makanan dikunyah
makanan akan bercampur dengan saliva yang mengandung enzim petialin. Enzim ini
menghidrolisis pati menjadi maltose yang merupakan disakarida dan glukosa.
Makanan berada di dalam mulut
dalam waktu yang singkat, sehingga hanya 3-5% pati yang telah terhidrolisis
pada saat makanan di telan. Walaupun makanan tidak cukup lama berada di dalam
mulut, kerja ptyalin dapat dapat terus
berlangsung selama satu jam setelah makanan memasuki lambung. Selanjutnya,
kerja ptyalin akan dihambat olah asam yang dikeluarkan oleh lambung karena
ptyalin merupakan enzim yang tidak aktif saat pH medium turun di bawah 4. Di lambung,
sekitar 30-40% pati dihidrolisis menjadi maltosa.
Di duodenum (usus 12 jari),
makanan bercampur dengan getah pancreas yang mengandung α- amylase. Enzim ini memiliki fungsi yang sama dengan enzim
ptyalin. Selanjutnya disakarida dan polimer glukosa akan dipecah menjadi
monosakarida oleh 4 enzim, yaitu lactase, sukrase, maltase, α dekstrinase yang disekresikan oleh sel epitel yang melapisi usus.
Laktosa dipecah menjadi 1
molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa. Sukrosa dipecah menjadi 1 molekul
glukosa dan 1 molekul fruktosa, sedangkan maltose dan polimer glukosa akan
dipecah menjadi molekul-molekul glukosa.
Dalam makanan yang kita
konsumsi, lebih dari 80 % hasil katabolisme pati adalah glukosa. Sedangkan
galaktosa dan fruktosa hanya mewakili 20 % dari makanan tersebut. Setelah
penyerapan oleh usu halus, sebagian fruktosa dan hamper semua galaktosa dengan segera diubah
menjadi glukosa.
B. Pemakaian Glukosa (Monosakarida pada Respirasi dalam Sel)
Glukosa yang telah dipecah dalam
saluran pencernaan, selanjutnya digunakan sebagai substrat dalam proses
respirasi. Respirasi merupakan cara sel untuk mendapatkan energy dalam bentuk
ATP dan energy electron tinggi (NaDH2=Nikotinamin adenine Dinucleotide, H2 dan NaDH2 =
Flavin adenine Dinucleotide).
Terdapat dua jenis Respirasi yaitu
respirasi aerob dan anaerob:
1.
Respirasi
Aerob
Respirasi
Aerob merupakan peristiwa pembakaran zat yang melibatkan oksigen dari
pernafasan. Oksigen akan digunakan sebagai penerima electron terakhir dalam
pembentukan ATP. Respirasi pada tingkat Organisme berupa pertukaran O2
dengan CO2 di dalam alfeolus paru-paru. Sedangkan pada respirasi
tingkat sel terjadi pada mitikondria.
Secara singkat
reaksi yang terjadi pada respirasi aerob sebagai berikut:
C6H12O6 +
6O2+ 6CO2 +
6H2O + 36 ATP
Glukosa Oksigen Karbondioksida Air Energy
|
Respirasi aerob terjadi dalam tiga
tahap yaitu glikolisis, siklus kreb, dan system transpor elektron.
·
Glikolisis
Glikolisis
terjadi dalam sitoplasma sel. Pada tahap glikolisis terjadi dua lamgkah reaksi
yaitu langkah memerlukan energy dan langkah melepas energy. Glikolisis adalah
reaksi pelepasan energy yang memecah satu molekul glukosa terdiri dari 6 atom
karbon atau monosakarida yang lain menjadi 2 molekul asam piruvat. Terdiri dari
3 atom karbon, 2 NaDH, dan 2 ATP.
·
Siklus
Krebs
Siklus
krebs disebut juga siklus asam sitrat
tahap awal siklus kreb adalah dua molekul asam piruvat yang dibentuk pada
glikolisis meninggalkan sitoplasma dan memasuki mitokondria. Siklus kreb
terjadi di dalam mitikondria selama reaksi tersebut dilepaskan 3 molekul
karbondioksida, 4 NaDH, 1 FADH, reaksi ini terjadi 2 kali karena pada
glikolisis glukosa dipecah menjadi 2 asam piruvat. Sehingga dapat dikatakan
siklus kreb merupakan reaksi tahap ke 2 pada respirasi aerob yang menghasilkan 8NaDH, FADH2,
dan 2ATP.
·
Sistem
Transpor Elektron
Tranpor electron
terjadi di bagian membrane dalam mitokondria. NaDH dan FADH2 yang
dihasilkan dari siklus kreb dan glikolisis memberikan elektron dan H+.
Transpor elektron adalah tahapan
terakhir dari respirasi aerob ketika elektron dari reaksi intermediet (siklus
kreb) dialirkan berturut-turut pada enzim dan kofaktor membrane dalam
mitokondria, dan menyebabkan terjadinya gradient elektron yang mendorong
sintetis ATP.
ATP yang
dihasilkan dari pemecahan glukosa menjadi karbondioksida dan air dalam
respirasi aerob adalah 2 ATP hasil glikolisis + 2 ATP dari siklus Kreb + 32 ATP
dari system transport.
Pada glikolisis
dan siklus kreb terdapat senyawa-senyawa anatara yang berguna untuk bahan baku
sintesis asam amino dan asam lemak, serta senyawa lain yang diperlukan tubuh.
2.
Respirasi
Anaerob
Respirasi
anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima elektron
akhir pada saat pembentukan ATP. Respirasi anaerob juga menggunakan glukosa
sebagai substrat. Respirasi anaerob merupakan proses fermentasi.
Beberapa
organism yang melakukan fermentasi di
antaranya adalah bakteri dan protista yang hidup di rawa, lumpur, makanan yang
diawetkan, atau tempat-tempat lain yang
tidak mengandung oksigen. Beberapa organisme dapat menggunakan oksigen untuk
respirasi, tetapi dapat juga melakukan
fermentasi. Organisme seperti ini melakukan fermentasi jika lingkungannya
miskin oksigen. Sel-sel oto juga dapat melakukan fermentasi, jika sel-sel otot
kekurangan oksigen.
Seperti
pada respirasi aerob, glukosa merupakan substrat pada tahap awal fermentasi,
glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2NADH dan terbentuk 2 ATP. Akan
tetapi reaksi fermentasi tidak secara sempurna memecah glukosa menjadi
karbondioksida dan air, sehingga ATP yang dihasilkan lebih sedikit dari jumlah
ATP yang dihasilkan oleh glikolisis. Contoh fermentasi adalah fermentasi
Alkohol dan fermentasi Asam Laktat.
Fermentasi
Alkohol dilakukan oleh jamur ragi (yeas)
secara anaerob. Sebagai substrat fermentasi adalah asam piruvat. Molekul
piruvat (hasil glikolisis) di fermentasi menjadi astaldehid, sehingga terbentuk
produk akhir alkohol yaitu etanol. Pada fermentasi alcohol ini terjadi 2 ATP.
Fermentasi
asam laktat terjadi pada otot manusia saat melakukan kerja keras dan persediaan
Oksigen kurang mencukupi. Pada fermentasi asam laktat molekuk asam piruvat
hasil glikolisis menerima elektron dan hydrogen dari NADH. Pada saat yang sama,
asam piruvat di ubah menjadi asam piruvat menjadi asam laktat menghasilkan 2
ATP. Kerja otot terus menerus akan menimbulkan asam laktat dalam jumlah besar.
Penimbunan asam laktat pada otot menyebabkan elastisitas otot berkuang dan
menimbulkan gejala kram serta kelelahan.
0 komentar:
Posting Komentar